Senin, 10 Januari 2022

Praktikum 6 - Bekerja Dengan Bash Shell

 

TUGAS PENDAHULUAN

 

Jawablah pertanyaan-pertanyaan di bawah ini :

 

1.    Apa yang dimaksud dengan shell dan sebutkan shell yang ada di system operasi linux.

Shell adalah command executive, artinya program yang menunggu instruksi dari pemakai, memeriksa sintak dari instruksi yang diberikan, kemudian mengeksekusi perintah tersebut. Shell ditandai dengan prompt. Untuk pemakai menggunakan prompt $ dan untuk seuperuser menggunakan prompt #. Veverapa macam shell :

·     /bin/sh : bourne shell, dirancang oleh Steve Bourne dari AT&T

·     /bin/csh : dikembangkan oleh UNIX Berkeley yang dikenal dengan C-Shell

·     /bin/bash : kompatibel dengan bourne shell dan juga mengadaptasi kemampuan Korn-Shell.

 

2.    Apa yang dimaksud dengan profile pada Bash Shell.

Profile pada bash shell merupakan profil untuk setiap pemakai pada home directory.

 

3.    Apa yang anda ketahui mengenai file bashrc.

File bashrc adalah file yang akan dieksekusi untuk perpindahan dari satu shell ke shell yang lain melalui instruksi su.

 

4.    Apa yang dimaksud dengan history Bash Shell. Apa kegunaan perintah history, sebutkan cara-cara untuk mengetahui history perintah-perintah yang pernah digunakan oleh user!

History adalah catatan dari semua instruksi yang sejauh ini telah dilakukan. Catatan ini dapat dilihat sebagai history, kemudian dapat dipilih kembali, diedit dan dieksekusi. History memudahkan pemakai untuk mengedit kembali instruksi kompleks dan panjang, terutama bila terjadi kesalahan pada penulisan instruksi maupun parameter.

Navigasi pada daftar history menggunakan karakter control sebagai berikut :

^P (Cntrl-P)   : melihat instruksi sebelumnya.

^N (Cntrl-N)  : melihat instruksi berikutnya.

!!                     : eksekusi kembali instruksi berikutnya.

!! -3                : 3 instruksi sebelumnya akan diulang.

!!88                : ulangi instruksi no 88.

 

5.    Cobalah menggunakan editor vi untuk mengetik dan pahami perintah yang ada seperti yang terdapat pada dasar teori (untuk dilakukan, tidak perlu dijawab sebagai tugas pendahuluan). Perintah-perintah yang penting : insert huruf (kalimat), delete (per huruf, per kata dan per baris), simpan file dan keluar dari editor vi.

 

PERCOBAAN

 

Percobaan 1 : Profile

1.    File .bash_profile dijalankan pada home direktori pemakai yang login. File .bash_profile adalah file, sehingga untuk melihatnya gunakan opsi a pada instruksi ls.

$ls – a

$more .bash_profile


 

Analisa :

Percobaan di atas merupakan cara menampilkan direktori secara keseluruhan. Perintah ls -a berfungsi untuk menampilkan file .bash_profile (file yang tersembunyi) pada home direktori pemakai yang login. Percobaan kedua merupakan perintah untuk menampilkan isi dari .bash_profile (file yang tersembunyi) pada home direktori pemakai yang login.

 

2. File .bash_logout akan diekseksi sesaat sebelum logout, berfungsi sebagai house clearing jobs, artinya membersihkan semuanya, misalnya menghapus temporary file atau job lainnya. Melihat file .bash_logout dengan instruksi

$cat .bash_logout


 

Analisa :

Percobaan di atas merupakan perintah untuk menampilkan .bash_logout. Perintah ini akan dieksekusi sesaat sebelum logout, berfungsi sebagai house clearing jobs, artinya membersihkan semuanya, misalnya menghapus temporary file atau job lainnya. Melihat file .bash_logout dengan instruksi $ cat.bash_logout.

 

Percobaan 2 : Menggunakan Feature History Bash

1.  Bash shell menyimpan “history” perintah yang digunakan sebelumnya. Anda dapat mengaksis history dalam beberapa cara. Cara paling mudah adalah menggunakan Panah Atas. Maka perintah sebelumnya akan ditampilkan.

 

2.   Berikutnya, berikan bash shell beberapa perintah untuk diingat. Masukkan perintah berikut dan tekan Enter pada setiap baris.

$cd

$ls -1 /etc

$ls -1

$whoami

$who




Analisa :

Percobaan di atas menampilkan tampilan menggunakan Feature History Bash. Perintah $ cd berfungsi untuk memastikan sedang berada pada direktori home. Perintah $ ls -l /etc berfungsi unutk menampilkan output file atau direktori secara lengkap yaitu terdiri dari nama file, ukuran, tanggal dimodifikasi, pemilik, group dan mode atau atributnya. Perintah $ ls -l berfungsi untuk menampilkan  daftar file pada direkori yang sedang aktif yaitu direktori home. Perintah $ whoami dan $ who berfungsi untuk mengetahui siapa saja yang sedang aktif.

 

3.  Untuk memeriksa apakah perintah ini ditambahkan pada history, dapat menggunakan perintah history untuk melihat semua perintah yang pernah di masukkan.

$history


 

Analisa :

Percobaan di atas merupakan perintah menggunakan feature history bash. Untuk memeriksa apakah perintah ini ditambahkan pada history, dapat menggunakan perintah $ history untuk melihat semua perintah yang penuh dimasukan.

 

4. Anda dapat memilih perintah sebelumnya dengan menggunakan panah atas, tetapi hal ini tidak efisien untuk perintah yang semakin bertambah banyak.

$!<Nomor Perintah>

Contoh : !780


 

Analisa :

Dapat memilih perintah sebelumya dengan menggunakan panah atas, tetapi hal ini tidak efisien untuk perintah yang semakin bertambah banyak. Cara yang mudah menggunakan nomor pada perintah history atau mencarinya. Untuk memilih dan mengeksekusi perintah dengan nomor, masukan kunci! Diikuti nomor perintah, maka akan muncul output seperti diatas.

 

5.  Anda dapat mencari perintah dengan menyatakan perintah yang diinginkan. Misalnya !?etc?! akan menjalankan perintah ls -1 /etc yang sebelumnya digunakan.

$!?etc? 



Analisa :

Dapat mencari perintah dengan menyertakan perintah yang diinginkan. Misalnya perintah diatas akan menjalankan perintah ls -l /etc yang sebelumnya digunakan.

 

6.  Kemudian gunakan perintah history, maka akan terlihat perintah ls -1 /etc yang kedua dan bukan ?!etc?!

$history

 


Analisa :

Digunakan perintah history maka akan terlihat perintah ls -l etc yang kedua dan bukan !?etc?!.

 

7.    Apabila string tidak ditemukan pada perintah history maka akan terdapat pesan error.

$!?wombat99?

 

8.  Jika diketikan !who maka yang dijalankan adalah perintah who. Tetapi bila anda ketikkan !whoa maka yang dijalankan adalah perintah whoami.

$!who

$!whoa

 


Analisa :

Jika diketikkan !who maka yang dijalankan adalah perintah who. Tetapi bila diketikkan !whoa maka yang dijalankan adalah perintah whoami.

 

9.  Anda bisa menggantikan string pada perintah history, terutama pada perintah yang Panjang. Misalnya ketik cat/bin/bash | strings | grep shell | less dan tekan enter. Maka akan menampilkan semua string pada file /bin/bash yang berisi kata “shell”.

$cat /bin.bash | strings | grep shell | less

$^shell^alias^


Analisa :

Percobaan diatas bisa menggatikan string pada perintah history, terutama pada perintah yang Panjang. Misalnya ketik perintah yang ada diatas dan tekan enter. Maka akan menampilkan semua string pada file /bin/bash yang berisikan kata shell. Untuk perintah keluar tekan q.

 

Percobaan 3 : Mengubah Feature History Bash

1. Bash shell akan menyimpan perintah history meskipun telah log out dan log in kembali. File .bash_history menyimpan file history yang terdapat pada home directory.

$cd


 

2.    Lihat beberapa baris file .bash_history dengan ketik tail.bash_history dan tekan enter. File ini bukan file yang up to date.

$tail .bash_history

 


Analisa :

Pada percobaan di atas menunjukan bahwa .bash_history tidak terdapat pada direktori.

 

3.  Ketik history dan tekan Enter. Maka akan terlihat baris terakhir adalah perintah history dan baris sebelumnya adalah tail .bash_history. Perintah history bersifat up to date, karena disimpan pada memory sistem.

$ history

 


Analisa :

Terlihat perintah history dan baris sebelumnya adalah tail .bash_history. Perintah history bersifat up to date, karena disimpan pada memori system.

 

4.    Ketik perintah berikut

$echo ‘Ini perintah saya’

 


Analisa :

Perintah di atas akan menampilkan output ini perintah saya.

 

5.  Log out dan log in kembali sebagai user yang sama. Ketik history dan tekan Enter. Maka perintah echo ’Ini perintah saya’ akan berada pada baris terakhir. Lihat file .bash_history, maka perintah tsb akan terdapat pada file .bash_history.

$history

$tail .bash_history

 


Analisa :

Pada percobaan di atas menunjukan bahwa .bash_history tidak terdapat pada direktori.

 

6.   Ketik history|less untuk melihat perintah history terakhir pada screen. Tekan spacebar untuk melihat file lebih banyak. Untuk keluar tekan q

$history|less


 

Analisa :

Untuk history|less untuk melihat perintah history terakhir pada screen. Tekan spacebar untuk melihat file lebih banyak, untuk keluar tekan q.

 

7.  Untuk melihat berapa banyak perintah history yang ada pada file ketik berikut dan output yang keluar serupa di bawah ini

$wc -1 .bash_history

1000 .bash_history

 


Analisa :

Untuk meliha berapa banyak perintah history yang ada pada file. Ketik wc -l .bash_history dan output yang keluar serupa yaitu 0 bash_history.

 

8. Output menunjukkan bahwa 1000 perintah history disimpan pada file history. Untuk melihat jangkauan (limit) perintah history digunakan variabel HISTSIZE. Untuk melihat jangkauan history ketik sebagai berikut

$ set|grep HISTSIZE

 


Analisa :

Output menunjukkan bahwa 600 perintah history disimpan pada file history. Untuk melihat jangkauan (limit) perintah history digunakan variable HISTSIZE. Untuk melihat jangkauan history ketik set|grep HISTSIZE.

 

9.   Bila ingin memperbesar jangkauan file history, maka ubahlah variable HISTSIZE pada skrip startup yang disebut .bashrc pada home directory.

$ echo ‘HISTSIZE=5000’ >> .bashrc

 


10. Log out dan log in kembali sebagai user yang sama. Lihat perubahan variabel HISTSIZE.

$ set|grep HISTSIZE

 


Analisa :

Bila ingin memperbesar jangkauan file history, maka ubahlah variable HISTSIZE pada skrip startup yang disebut .bashrc pada home directory dengan mengetikkan perintah echo. Logout dan login Kembali sebagai user yang sama, ketikkan set untuk melihat perubahan variable.

 

11.Ketikkan perintah history beberapa kali, maka perintah ini akan disimpan pada BASH history meskipun yang diketikkan perintahnya sama.


12. Anda dapat melakukan konfigurasi BASH agar tidak menambah perintah ke history jika perintah yang diketikkan sama dengan sebelumnya. Hal ini dilakukan dengan menambahkan variabel HISTCONTROL dan diberikan nilai ignoredups pada file .bashrc

$ echo ‘HISTCONTROL=ignoredups’ >> .bashrc

 


Analisa :

Dapat melakukan konfigurasi BASH agar tidak menambah perintah ke history jika perintah yang diketikkan sama dengan sebelumnya. Hal ini dilakukan dengan menambahkan variable HISTCONTROL dan diberikan nilai ignoredups pada file .bashrc dengan mengetikkan perintah echo.

 

13.Log out dan log in kembali sebagai user yang sama. Ketikkan history beberapa kali dan perhatikan berapa kali history muncul.

 

Percobaan 4 : Mengubah Prompt Shell

1.  Prompt Bash shell dikonfigurasi dengan men-setting nilai variabel PS1. Selain menampilkan string statik sebagai prompt, Anda dapat menampilkan menjadi dinamis. Contohnya, apabila ingin menunjukkan current directory atau current time. Ketik PS1=’\t:’ dan tekan Enter untuk menampilkan waktu sistem dalam format 24 jam sebagai prompt Bash. Format dalam HH:MM:SS

$ PS1=’\t:’

 


Analisa :

Percobaan tersebut menunjukkan waktu pada saat ini.

 

2.    Untuk menampilkan format 12 jam dengan indikator am dan pm ketik sebagai berikut :

$ PS1=’\t:’

 


Analisa :

Percobaan di atas merupakan perintah mengubah promt shell. Untuk menampilkan format 12 jam dengan indicator am dan pm ketik PS1=’\t:.

 

3.  Kebanyakan orang menginginkan prompt Bash menampilkan current working directory. Direktory dapat ditampilkan dalam bentuk keseluruhan path atau hanya nama direktory. Karakter \w menampilkan hanya nama direktory. Jika current directory adalah home directory, maka tampil prompt

~:

$ PS1=’\w:’

 


Analisa :

Percobaan tersebut menunjukan hasil untuk tampilan prompt.

 

4.    Ketik cd /usr/sbin untuk melihat prompt /usr/sbin:

$ cd /usr/sbin

 


5.    Ketik PS1=’\W:’ untuk melihat prompt sbin:

$ PS1=’\W:’

 



6.  Ada beberapa prompt BASH lain yang dapat diubah, yaitu PS2, PS3 dan PS4. Prompt PS2 digunakan sebagai prompt sekunder. Untuk melihat bagaimana penggunaannya, ketik echo ’Hello (tanpa diakhiri penutup quote) dan tekan Enter. Simbol lebih besar dari (>) akan muncul. Hal ini memberitahukan bahwa BASH menunggu Anda menyelesaikan perintah. Ketik penutup quote (‘) dan tekan Enter. Perintah ini akan menyelesaikan prompt PS2, kata ”Hello, ” muncul diikuti dengan prompt PS1 pada baris baru.

$ echo ’Hello

>’


 

Analisa :

Ada beberapa promt BASH lain yang dapat diubah, yaitu PS2, PS3 dan PS4. Prompt PS2 digunakan sebagai prompt sekunder. Untuk melihat bagaimana penggunaannya, ketik echo’ hello (tanpa diakhiri penutup quote) dan tekan enter, symbol lebih besar dari (>) akan muncul. Hal ini memberitahukan bahwa BASH menunggu anda menyelesaikan perintah. Ketik penutup quote (‘) dan tekan enter. Perintah ini akan menyelesaikan prompt PS2, kata “hello”.

 

7.    Anda dapat mengubah prompt PS2 seperti mengubah prompt PS1. Ketik perintah berikut :

$ PS2=’Selesai memasukkan perintah Anda:’

 


8.  Kemudian ketik echo ’Hello (tanpa diakhiri penutup quote) dan tekan Enter. Pada baris berikutnya akan muncul Selesai memasukkan perintah Anda:. Kemudian ketikkan penutup quote (’) dan tekan Enter. Jika perintah selesai, maka kata Hello akan muncul diikuti prompt PS1 pada baris baru.

$ echo ’Hello

Selesai memasukkan perintah Anda:’

 


Analisa :

Mengubah prompt PS2 seperti mengubah prompt PS1. Ketik perintah $ PS2=’selesai memasukkan perintah anda:’. Jika perintah selesai, maka kata hello akan muncul diikuti prompt PS1 pada baris baru. $ echo ‘hello kemudian selesai memasukkan perintah anda:’.

 

9.   Prompt BASH dapat ditampilkan berwarna dengan melakukan setting color- setting string. Sebagai contoh, prompt BASH di-set dengan \w\$, akan menampilkan current working directory yang diikuti $ (atau # jika anda login sebagai root). Untuk setting warna menjadi biru ketikkan berikut :

$ PS1=’\033[0;34m\w\$ \033[0;37m’

 


10. Untuk mendapatkan prompt warna merah ketikkan berikut :

$ PS1=’\033[0;31m\w\$ \033[0;37m’

30=hitam, 31=merah, 32=hijau, 34=biru, 35=ungu, 36=cyan, 37=putih.

 


11. Bila menginginkan beberapa warna, ketikkan perintah berikut :

$ PS1=’\033[0;31m\w\033[0;32m\$ \033[0;37m’

 


12. Anda bisa menampilkan atribut visual seperti lebih terang, berkedip dan warna kebalikannya. Untuk menampilkan prompt yang lebih terang, atribut control diganti 1, seperti perintah berikut :

$ PS1=’\033[1;34m\w\033[1;32m\$ \033[0;37m’


 

13. Untuk menampilkan prompt dengan warna berkebalikan, atribut control diganti 7, seperti perintah berikut :

$ PS1=’\033[7;34m\w\033[7;32m\$ \033[0;37m’

 


14. Untuk menampilkan prompt berkedip, atribut control diganti 5, seperti perintah berikut :

$ PS1=’\033[5;34m\w\033[5;32m\$ \033[0;37m’

 


 

Analisa :

Untuk percobaan diatas terdapat perintah-perintah yang bisa digunakan untuk mengubah warna prompt shell dengan kode tertentu, atau bisa membuat nya berkedip, dengan kode-kode tertentu.

 

Percobaan 5 : Menambahkan Otomatisasi ke Prompt Shell

1.    Pastikan Anda berada di home directory

$ cd ~

 


2. Buatlah skrip sederhana untuk mengurut daftar file. Anda dapat menggunakan teks editor, tetapi karena hanya satu baris, gunakan perintah echo untuk membuat file.

$ echo ’sort ~/list > ~/r13; mv ~/r13 ~/list’ > ~/sorter

 


Analisa :

Percobaan diatas merupakan perintah menambahkan otomatosasi ke prompt shell. Dapat menggunakan teks editor, tetapi hanya satu baris, gunakan perintah echo untuk membuat file.

 

3.    Buatlah file skrip diatas menjadi file executable

$ chmod +x sorter

 


4.  Jalankan program sorter diatas setiap shell Bash menampilkan prompt PS1. Untuk melakukannya, buatlah variable PROMPT_COMMAND dimana nilainya adalah nama dari program sorter.

$ PROMPT_COMMAND=~/sorter

 


Analisa :

Membuat file skrip diatas menjadi executable dengan perintah chmod +x sorter, kemudian program sorter diatas setiap shell bash menampilkan prompt PS1.

 

5.   Ketikkan echo ’John Smith:13001’>>list dan tekan Enter. Jika file list tidak ada, akan dibuat secara otomatis, tetapi jika sudah ada, string ’John Smith:13001’ akah ditambahkan.

$ echo ’John Smith:13001’>>list

 


6. Ketik cat list dan tekan Enter. Maka Anda akan melihat isi file list. Pada saat ini, file mungkin mempunyai hanya satu baris sehingga tidak dapat dilihat apakah file sudah terurut.

$ cat list

 


Analisa :

Ketika cat list diketik maka akan terlihat isi gile list. Pada saat ini, file mungkin mempunyai hanya satu baris sehingga tidak dapat dilihat apakah file sudah terurut.

 

7.  Masukkan beberapa perintah serupa dengan point 5 tetapi dengan nama dan nomor yang berbeda. Kemudian ketik cat list dan tekan Enter.

$ echo ’Anita:13002’>>list

$ echo ’Samantha:13003’>>list

$ echo ’Patrik:13004’>>list

$ echo ’Sponse Bob:13005’>>list

$ echo ’Lisa:13006’>>list

$ echo ’Squid:13007’>>list

 


Analisa :

Percobaan tersebut menunjukan izin ditolak

 

8.    Apabila Anda tidak menginginkan Shell Bash menampilkan file terurut sepanjang waktu, Anda tidak perlu menambahkan variable PROMPT_COMMAND=~/sorter pada file konfigurasi seperti .bashrc. Bila Anda ingin BASH berhenti menjalankan program sorter, maka ketikkan variable PROMPT_COMMAND= dan tekan Enter atau log out dan login kembali.

$ PROMPT_COMMAND=

 


Percobaan 6 : Membuat Bash-script dan Menjalankannya

1.    Membuat file p1.sh

$ vi p1.sh

echo “Program bash Script”

 



Analisa :

Perintah unutk membuat bash-script dan menjalankannya. Membuat file p1.sh menggunakan perintah vi p1.sh.

 

2.    Mengubah program menjadi executable

$ ls –l p1.sh

$ chmod +x p1.sh

$ ls –l p1.sh

 


Analisa :

Perintah ls -l p1.sh digunakan untuk menampilkan semua file p1.sh. perintah chmod +x p1.sh digunakan untuk mengubah menjadi executable. Perintah ls -l p1.sh digunakan menampilkan file untuk menge cek Kembali file, tanda tulisan berwarna hijau berarti telah diubah menjadi executable.

 

3.    Menjalankan script

$ bash p1.sh

$ sh p1.sh

$ . p1.sh

$ ./p1.sh

 


Analisa :

Semua perintah diatas telah dicoba dan memiliki hasil output yang sama yang artinya semua perintah diatas bisa digunakan untuk melihat output yang sama.

 

4.    Konvensi dalam pembuatan script shell dinyatakan sebagai #!/bin/bash.

Tambahkan pada file p1.sh konvensi tersebut

$ vi p1.sh

#!/bin/bash

echo “Program bash script”



5.    Buatlah file p2.sh

$ vi p2.sh

#!/bin/bash

echo “Program 2 bash script”

 



Analisa :

Konvensi dalam pembuatan script shell dinyatakan sebagai #!/bin/bash.

 

6.    Menjalankan beberapa program shell dalam satu baris instruksi yang dipisahkan dengan tanda ;

$ cat p1.sh ; cat p2.sh

$ ./p1.sh ; ./p2.sh

 


Analisa :

Menjalankan beberapa program shell dalam satu baris instruksi yang dipisahkan dengan tanda ; dengan perintah diatas.

 

7.    Menjalankan script sebagai prosees background, sehingga prompt tidak menunggu program tersebut selesai. Untuk menjalankan proses background gunakan tanda & pada akhir instruksi.

$ ./p1.sh &

$ ./p2.sh &

 


8.  Untuk menjalankan 2 program atau lebih dalam satu block, kemudian dieksekusi sebagai proses background, gunakan tanda ( … )

$ (ls ; who) > hasil &

$ cat hasil

 


Percobaan 7 : Job Control

1.    Proses foreground

$ ps x

 


Analisa :

Percobaan diatas merupakan perintah job control. Proses foreground dengan menggunakan perintah ps x, maka akan muncul output daftar file yang sedang dijalankan.

 

2.    Proses background

$ ps x > hasil &

 


Analisa :

Proses background dengan menggunakan perintah diatas akan muncul output jumlah semua proses yang sedang berjalan.

 

3.    Setiap job mempunyai PID yang tunggal (unique). Untuk melihat jobs yang aktif

$ jobs

 


Analisa :

Untuk melihat jobs yang aktif dengan menggunakan perintah jobs, maka akan muncul output proses yang berjalan yaitu ps x> hasil tadi.

 

4.    Buatlah file ploop.sh. File ini tidak akan pernah berhenti kecuali ditekan Ctrl-C

$ vi ploop.sh

#!/bin/bash

while [ true ]

do

sleep 10

echo “Hallo”

done

 



5.  Buatlah file plop.sh menjadi executable. Jalankan program, akan ditampilkan kata Hallo setiap 10 detik. Untuk keluar program, tekan Ctrl-C (^C)

$chmod +x plop.sh

$./plop.sh

 


Analisa :

Membuat file plop.sh menjadi executable. Jalankan program, akan ditampilkan kata hallo setiap 10 detik. Untuk keluar program, tekan Ctrl+C dengan menggunakan perintah diatas pada percobaan no 5 maka akan muncul output dengan menampilkan kata hallo berulang kali setiap 10 detik.

 

6.   Jalankan program sebagai background

$ ./ploop.sh &

 

 

7.    Periksa job yang aktif

$ jobs

 


8.   Ubah job menjadi foreground, gunakan fg dan nomor job, atau fg dengan argumen berupa nama jobs yang sedang berjalan, atau bila tidak rancu dengan jobs yang lain, gunakan huruf depan nama jobs yang sedang berjalan.

$ fg %[Nomor Job] (Contoh : fg %1)       atau

$ fg %ploop.sh

 


9.  Untuk mengembalikan jobs tersebut ke background, tekan Ctrl-Z (^Z), kemudian jalankan instruksi bg

$ bg

$ jobs

 


Percobaan 8 : Manipulasi Stack untuk Direktori

1.    Instruksi dirs. Digunakan untuk melihat stack direktori, pada output ha ditampilkan direktori home~

$dirs

 


Analisa :

Gambar diatas merupakan perintah manipulasi stack untuk direktori. Instruksi dirs. Digunakan untuk melihat stack direktori, pada outputnya hanya ditampilkan direktori home ~, maka akan muncul direktori yang diingat.

 

2.    Membuat 3 buah direktori

$mkdir marketing sales support

 


Analisa :

Perintah diatas merupakan cara untuk membuat tiga direktori dengan satu perintah.

 

3.    Instruksi dirs digunakan untuk melihat stack direktori, pada output ha ditampilkan direktori home ~

$ dirs

 


4.   Membuat 3 buah direktori

$ mkdir marketing sales support

 


5.  Masukkan direktori sales ke dalam stack dengan instruksi pushd. Maka terdap direktori dalam stack yaitu $HOME/sales dan $HOME. Kemudian lihat direk aktual

$ pushd sales

$ pwd

 


6.    Masuk ke direktori support

$ pushd /home/stD3XXYYY/support

$ pwd

 


7.    Lakukan kembali untuk direktori marketing

$ pushd ../marketing

$ pwd

 


8.    Bila pushd dilakukan tanpa argumen, maka stack akan mengambil direktori berikut

$ pushd

$ pushd

$ pushd

 


9.  Untuk membuat direktori sales menjadi direktori paling atas (top stack), maka pu dapat dilakukan dengan argumen +n, dimana n adalah nomor urut direktori tersebut

$ pushd +2

$ pwd

 


10. Untuk menghapus direktori dari stack, gunakan instruksi popd

$ popd

$ popd +2

$ dirs

 


Percobaan 9 : Alias

1.  Alias adalah mekanisme untuk memberi nama alias pada satu atau sekelompok instruksi. Untuk melihat alias yang sudah terdaftar pada system :

$ alias

 


Analisa :

Percobaan diatas merupakan perintah alias. Alias adalah mekanisme untuk memberi nama alias pada satu atau sekelompok instruksi. Untuk melihat alias yang sudah terdaftar pada system, maka akan muncul output yang memberi informasi perintah alias.

 

2.    Membuat beberapa alias

$ alias del=’rm –i’

$ alias h=’history’

 


Analisa :

Untuk membuat beberapa alias menggunakan perintah diatas artinya dengan menggunakan alias del, maka yang akan dikerjakan rm-i. dan alias perintah alias h akan menjalankan history.

 

3.    Gunakan instruksi hasil alias

$ ls

$ del hasil

$ h | more

 



Analisa :

Untuk menggunakan instruksi hasil alias menggunakan perintah ls untuk melihat current working directory, kemudian perintah del hasil digunakan untuk menghapus file hasil, karena alias del menjalankan perintah rm-I tadi. Begitu juga dengan h menjalankan perintah history.

 

4.    Untuk menghapus alias gunakan instruksi unalias

$ unalias del

$ del files (Terdapat Pesan Kesalahan, mengapa ?)

 


Analisa :

untuk menghapus alias gunakan instruksi unalias menggunakan perintah unalias del, yang tadi menggunakan perintah rm-I dan del files tidak akan berfungsi karena perintah alias del sudah dihapus.

 

LATIHAN

 

1.    Eksekusi seluruh profile yang ada :

a.    Edit file profile /etc/profile dan tampilkan pesan sebagai berikut :

echo ’Profile dari /etc/profile’

 


Analisa :

perintah vi/etc/profile berfungsi untuk masuk ke prompt script /etc/profile, untuk mengedit pesan menggunakan perintah I, kemudian inputkan perintah echo.

 

b.   Asumsi nama anda student, maka edit semua profile yang ada yaitu :

/home/student/.bash_profile

/home/. student/.bash_login

/home/student/.profile

/home/student/.bashrc

 


Analisa :

Percobaan tersebut menunjukan bahwa akses tidak diizinkan.

 

c.  Ganti nama /home/student dengan nama anda sendiri. Pada setiap file tersebut, cantumkan instruksi echo, misalnya pada /home/ student/.bash_profile:

echo “Profile dari .bash_profile”

 


Analisa :

Gambar di atas merupakan latihan nomer 1 c, yaitu menambahkan instruksi pada file /home/ineke/.bash_profile dengan instruksi echo “Profile dari .bash_profile”, kemudian cara menginputakan instruksi dengan i, kemudian esc untuk mengakhiri perintah insert, lalu perintah :wq untuk menyimpan dan keluar dari text editor. Pada /home/ineke/.bash_login dengan instruksi echo “Profile dari .bash_login”, kemudian cara menginputakan instruksi dengan i, kemudian esc untuk mengakhiri perintah insert, lalu perintah :wq untuk menyimpan  dan  keluar  dari  text  editor.  Pada /home/   pebri.ramdani /.profile dengan instruksi echo “Profile dari .profile”, kemudian cara menginputakan  instruksi  dengan  i,  kemudian  esc  untuk  mengakhiri.

 

d.   Lakukan hal yang sama untuk file lainnya, sesuaikan tampilan dengan nama file yang bersangkutan.

 

 


 

2.    Jalankan instruksi subtitute user, kemudian keluar dengan perintah exit sebagai berikut :

$ su student

$ exit

kemudian gunakan opsi sebagai berikut :

$ su student

$ exit

Jelaskan perbedaan kedua utilitas tersebut.

 


Analisa :

perintah $ su student digunakan untuk pindah ke super user, system meminta password admin. Perintah $ su-studnt digunakan untuk pindah ke super user, system meminta password admin. Pada perintah tersebut akan menjalankan file, untuk mengakhiri menggunakan perintah $ exit. Jadi yang membedakannya yaitu munculnya jumlah file yang dibuka dan mengakhiri filenya dengan akhiran logout.

 

3.    Logout

a.    Edit file .bash_logout, tampilkan pesan dan tahan selama 5 detik, sebelum eksekusi logout

Echo “Terima kasih atas sesi yang diberikan”

Sleep 5

Clear

 


Analisa :

Tampilan diatas merupakan jawaban no3, yaitu membuat program logout menggunakan vi editor. Perintah $ vi .bash_logout digunakan untuk membuat text editor membuat program. Kemudian insert echo “Terima kasih atas sesi yang diberikan” sleep 5 clear dengan menggunakan i, setelah selesai akhiri dan simpan dengan perintah :wq. Perintah $ chmod +x .bashk_logout berfungsi untuk merubah file menjadi excutable. Perintah $ ./.bash_logout untuk mengeksekusi file .bash_logout.

 

b.   Edit file .bash_logout, tampilkan pesan dan tahan selama 4 detik, sebelum eksekusi logout

 



Analisa :

Tampilan diatas merupakan jawaban no3, yaitu mengedit program logout menggunakan vi editor. Perintah $ vi .bash_logout digunakan untuk membuat text editor membuat program. Kemudian edit text editor menjadi insert echo “Terima kasih atas sesi yang diberikan” sleep 4 clear dengan menggunakan i, setelah selesai akhiri dan simpan dengan perintah :wq. Perintah $ chmod +x .bashk_logout berfungsi untuk merubah file menjadi excutable. Perintah $ ./.bash_logout untuk mengeksekusi file .bash_logout.

 

4.    History

a.    Ganti nilai HISTSIZE dari 1000 menjadi 20

$ HISTSIZE=20

$ h

 



Analisa :

Perintah set|grep HISTSIZE untuk mengecek jumlah history sebelumnya kemudian ubah history menjadi 20 menggunakan perintah echo,>> dan file .bashrc. setelah itu untuk melihatnya apakah sudah berubah dengan menggunakan perintah set|grep HISTSIZE maka output yang keluar seperti gambar diatas.

 

b.   Gunakan fasilitas history dengan mengedit instruksi baris ke 5 dari instruksi yang terakhir dilakukan.

$ !-5

 


Analisa :

Perintah tersebut berfungsi untuk 5 instruksi sebelumnya akan diulang.


c.  Ulangi instruksi yang terakhir. Gunakan juga ^P dan ^N untuk bernavigasi pada history buffer

$ !!

 


Analisa :

Perintah tersebut berfungsi untuk eksekusi kembali instruksi berikutnya.


d.   Ulaingi instruksi pada history buffer nomor tertentu, misalnya nomor 150

$ !150

 


Analisa :

perintah point b digunakan untuk menampilkan atau mengeksekusi Kembali history pada 5 terakhir perintah di history. Perintah point c digunakan untuk mengulangi instruksi yang terakhir. Perintah point d digunakan untuk memanggil perintah dari history dengan nomor PID 150.

 

e.   Ulangi instruksi dengan prefix “ls”

$ !ls

$ !?ls?

Jelaskan perbedaan instruksi diatas


 

Analisa :

perintah prefix ls ini akan menghasilkan perintah yang sama yaitu perintah ls -l.


5.    Prompt String (PS)

a.    Edit file .bash_profile, ganti prompt PS1 dengan ‘>’. Instruksi export diperlukan dengan parameter nama variable tersebut, agar perubahan variable PS1 dikenal oleh semua shell

PS1=’>

export PS1

 

Eksperimen hasil PS1 :

$ PS1=“\! >

69 > PS1=”\d >

Mon Sep 23 > PS1=”\t >

10:10:20 > PS1=”Saya=\u >

Saya=stD02001 > PS1=”\w >”

~ > PS1=\h >”

 


 

Analisa :

Gambar di atas merupakan latihan nomer 5 yaitu tentang prompt string. Edit file .bash_profile, ganti prompt PS1 dengan ‘>’. Instruksi export diperlukan dengan parameter nama variabel tersebut, agar perubahan variabel PS1 dikenal oleh semua shell, maka akan muncul output seperti gambar di atas. Ada beberapa tampilan prompt PS1 yaitu dengan nomor perintah (\!), date (\d), time (\t), who=user(\u), working directory (\w).

 

b.   Ubahlah warna shell prompt dengan warna biru dan berkedip.

 



Analisa :

Mengubah warna shell prompt dengan warna biru dan berkedip menggunakan perintah seperti pada gambar diatas, maka output tulisan akan berkedip.

 

6.    Bash script

a.    Buat 3 buah script p1.sh, p2.sh, p3.sh dengan isi masing-masing :

p1.sh

#!  /bin/bash echo “Program p1” ls –l

p2.sh

#!  /bin/bash echo “Program p2” who

p3.sh

#!  /bin/bash echo “Program p3” ps x 




 

b.   Jalankan script tersebut sebagai berikut dan perhatikan hasilnya :

./p1.sh ; ./p3.sh ; ./p2.sh

$ ./p1.sh &

$ ./p1.sh $ ./p2.sh & ./p3.sh &

$ ( ./p1.sh ; ./p3.sh ) &

 


7.    Jobs

a.  Buat shell-script yang melakukan loop dengan nama pwaktu.sh, setiap 10 detik, kemudian menyimpan tanggal dan jam pada file hasil.


#!/bin/bash while [ true ] do

date >> hasil sleep 10

done

 

 


Analisa :

Perintah chmod +x pewaktu.sh berfungsi untuk mengubah file menjadi excutable, kemudian jalankan program dengan menggunakan perintah ./pewaktu.sh. takan ctrl+z untuk berhenti. Dikarenakan pada script program dibelokan pada file hasil. t shell- script yang melakukan loop dengan nama pwaktu.sh, setiap 10 detik, kemudian menyimpan tanggal dan jam pada file hasil. Kemudian tampilkan hasil dengan perintah cat hasil maka hasil dari pengulangan pada program ditampilkan.

 

b.  Jalankan sebagai background; kemudian jalankan satu program (utilitas find) di background sebagai berikut :

$ jobs

$ find / -print > files 2>/dev/null &

$ jobs

 


Analisa :

Ketika ditambahkan satu program utilitas find di background. Maka perintah jobs find akan running dan sementara program ./pwaktu.sh dan yang lainnya terhenti.

 

c.  Jadikan program ke 1 sebagai foreground, tekan ^Z dan kembalikan program tersebut ke background

$ fg %1

$ bg


 

Analisa :

Gambar di atas merupakan latihan nomer 7 yaitu tentang jobs. Jobs dengan nomor perintah 1 yaitu ./pwaktu.sh akan dijalankan sebagai program foregorund dengan menggunakan perintah fg %1. Kemudian dengan menekan ctrl + z maka program akan stopped. Kemudian program. /pwaktu.sh ini akan dijalankan di backgorund dengan perintah bg.

 

d.    Stop program background dengan utilitas kill

$ ps x

$ kill [Nomor PID]

 



Analisa :

perintah kill akan menghentikan program yang berjalan pada nomor PID yang terlihat pada perintah ps x.

 

KESIMPULAN

 

Shell atau Command executive  merupakan program yang menunggu instruksi dari pemakai, memeriksa sintak dari instruksi yang diberikan, kemudian mengeksekusi perintah tersebut. Warna prompt dapat dirubah-rubah sesuai keinginan kita Mengetahui penjelasan dari history yaitu catatan dari semua instruksi yang sejauh ini telah dilakukan.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar